Jumat, 17 Juni 2011

Media Visual Non Proyeksi

Media Visual Non Proyeksi

    Media visual nonproyeksi disebut juga media pameran atau displayed media.
Media visual non proyeksi dapat menterjemahkan ide abstrak menjadi lebih realistic.
Memungkinkan pembelajaran berpindah dari tingkatan symbol-simbol verbal menuju
tingkatan yang lebih nyata berdasarkan kerucut pengalaman Edgar Dale.
Media visual nonproyeksi mudah digunakan karena tidak memerlukan banyak
kelengkapan , relative tidak mahal. Banyak hal dapat dijalankan dengan sedikit bahkan
tanpa biaya. Dapat pula digunakan dalam berbagai tingkatan pendidikan dan dalam
berbagai disiplin ilmu. Dapat juga digunakan dalam hal menstimulasi ekspresi kreatif,
seperti penceritaan / penulisan cerita atau penyusunan puisi.

   Kita akan membahas tentang jenis media visual nonproyeksi yang umum
digunakan dalam kelas yaitu gambar diam (termasuk sketsa) dan diagram, charta,
grafik, poster, dan kartun.


Gambar Diam
   Gambar diam adalah hasil photografi yang menggambarkan orang, tempat dan
benda. Gambar diam yang sangat umum digunakan dalam pembelajaran adalah ;
photografi, poscard, ilustrasi dari buku, priodesasi dan katalog dan hasil-hasil gambar
siswa dan gambar hasil pembesaran dari objek yang kecil seperti hasil gambar
mikroskop.
Gambar diam biasanya terdapat dalam sumber-sumber buku bacaan atau buku
teks, majalah, surat kabar, katalog dan kalender
Guru dapat juga menggunakan photografi dalam berbagai variasi. Gambar hasil
kerja guru maupun siswa dapat mengilustrasi dan membantu pengajaran topik
pelajaran khusus. Gambar hasil photo-photo lokal, contoh dapat
menggambarkan satu unit gaya arsitektur. Dalam hal ini, dapat memberi
dukungan terhadap kemampuan siswa membaca gambar dengan menyeluruh
hanya seperti banguna n di alam sekitar tidak sama seperti yang kelihatan oleh
mereka. Gambar photo yang diperoleh dari lapangan dapat bernilai untuk tindak
lanjut aktifitas dari kelas.
Contoh:
 









Sketsa dan diagram
Sketsa merupakan gambar yang tidak lengkap dan sederhana, atau dpat
dikatakan sebagai gambar kasar yang hanya menampilkan bagian-bagian
pokok/utama dan mengabaikan badian-bagian yang bersifat detail.
Penggunaan diagram pada umumnya ditujukan untuk menggambarkan suatu
hubungan atau menjelaskan suatu proses


Charta
Chart atau bagan adalah salah satu jenis dari media grafis yang digunakan untuk
menyampaikan suatu informasi atau materi yang cukup sulit jika disampaikan secara
lisan maupun tulisan. Chart atau bagan mampu memvisualisasikan sebuah hubungan
yang bersifat abstrak seperti kronologis sebuah kejadian, atau struktur organisasi. Ada
beberapa jenis chart yang dapat digunakan sesuai dengan jenis materi yang akan
disampaikan, yaitu: chart organisasi, chart klasifikasi, chart waktu, chart proses/arus.

Grafik


Grafik adalah suatu bentuk penampilan visual dari sebuah data kompleks yang berupa
angka atau hubungan proporsional sehingga memungkinkan pembaca untuk menangkap
data tersebut secara cepat dan akurat.
Penggunaan grafik dalam kegiatan pembelajaran mempunyai berbagai pilihan
dan variasi, setidaknya grafik dapat ditampilkan dalam empat jenis yaitu: bar,
gambar, lingkaran dan garis.


Poster
Poster memadukan kombinasi visual antara gambar, garis, warna dan katakata.
Hal ini ditujukan untuk menangkap dan menggapai perhatian orang yang melihat
setidaknya cukup lama untuk mengkomunikasikan sebuah pesan singkat, biasanya
pesan persuasif. Agar efektif, poster harus berwarna dan dinamis. Mereka harus
merebut perhatian dan mengkomunikasikan pesan mereka dengan cepat. Salah satu
kelemahan dari penggunaan poster adalah bahwa pesan mereka dengan cepat
ditumpulkan oleh familiaritas.
Poster dapat digunakan secara efektif dalam sejumlah situasi pembelajaran.
Mereka dapat merangsang minat terhadap sebuah topik baru, kelas baru, atau
kejadian sekolah. Mereka dapat dipergunakan untuk motivasi – yang memikat siswa
agar datang ke pertemuan sekolah atau ke pusat media atau mendorong mereka untuk
lebih banyak membaca.
Kartun
Kartun (garis –garis gambar yang jelas dari suatu bentuk nyata orang atau kejadian),
mungkin bentuk visual yang paling populer dan mudah diketahui. Hal itu semua bisa
muncul dalam cetakan yang bermacam-macam di media surat kabar, text book, dan
rangkaian dari cerita gambar di komik yang bertujuan awalnya untuk menampilkan
bentuk gambar untuk membuat kepentingan orang banyak atau politik. Banyolan dan
sindiran menyertai pada kemampuan si kartunis.
Kartun sangat mudah dan cepat dibaca dan diminati anak-anak dan juga orang
dewasa. Kebanyakan isinya tentang kebijaksanaan prilaku. Anda sering
menggunakannya untuk membuat atau mengulangkan penekanan tujuan

perintah. Apresiasi dan penterjemahan begitupun, bisa tergantung pada
pengalaman dan pemahaman (penafsiran) dari si penafsir. Yakinkan karikatur
gambar yang anda gunakan untuk tujuan instruksi dalam pengalaman dan
jajaran intelektual siswa anda.

macam-macam media non-proyeksi
I. Media yang tidak diproyeksikan.
a.     Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut dapat dihadirkan di ruang kelas, sehingga siswa dapat melihat langsung ke obyek.
Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
Contoh dalam matematika adalah bentuk kubus yang langsung dibawa ke depan kelas.
b.  Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan. 
Contoh dalam matematika adalah kerangka kubus yang menyerupai benda sesungguhnya.
c.    Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar